“The spread of civilisation may be likened to a fire; first, a feeble spark, next a flickering flame, then a mighty blaze, ever increasing in speed and power.”
Nikola Tesla
Di zaman batu, manusia menggunakan kapak genggam yang terbuat dari batu yang diasah satu sama lain sehingga memudahkan mereka dalam berburu dan memotong daging buruannya. Sampai manusia mengenal logam di zaman perunggu, kapak genggam yang terbuat dari batu tersebut berubah menjadi kapak berbahan logam yang dicetak. Teknologi berkembang seiring dengan perkembangan sebuah peradaban.
Era serba digital dan serba terkoneksi seperti sekarang ini mengharuskan hampir segala hal yang berada di dunia fisik terdigitalisasi dan saling terkoneksi dalam jejaring internet. Contohnya seperti uang digital atau e-money yang terkoneksi dengan akun bank dan toko-toko digital atau e-commerce. Namun digitalisasi tak berhenti disini, sistem-sistem monitoring dan pengawasan serta kendali mesin-mesin dalam dunia industri pun terdigitalisasi dan terkoneksi dengan jejaring internet. Hal ini sangat memudahkan untuk melakukan pengawasan (supervising) pada mesin-mesin industri dimana saja dan kapan saja selama layanan internet tersedia.
A. Sejarah singkat Internet of Things
Pada awal tahun 1990-an, internet ditemukan dan dikenal sebagai “Internet of Computers” sebagai jejaring komunikasi dunia dengan layanan “world wide web“. Tahun-tahun selanjutnya, akibat dari pengembangan Web 2.0, istilah “Internet of Computers” berganti menjadi “Internet of People” karena terdapat miliaran manusia yang saling terkoneksi melalui situs sosial atau media sosial. Definisi Internet semakin meluas tiap harinya akibat dari pengintegrasian Micro Electro Mechanical devices (MEMs), teknologi komunikasi nirkabel dan komputer-komputer personal yang semakin mengecil dengan kemampuan memroses dan menyimpan data lebih besar dari sebelumnya. Pada tahun 2005, dalam laporan International Telecommunication Union (ITU) menyatakan bahwa “Internet of Things will connect the world’s objects in sensory and intelligent manner“.
Internet of Things Services, Applications, Issues, and Challenge – IGI Global – 2017 – Hlm 353
B. Definisi Internet of Things (IoT)
Seperti yang telah dijelaskan oleh kalimat terakhir pada kutipan diatas, kata “world’s objects” ini merupakan kata “Things” dalam “Internet of Things“. Things ini bisa berupa apa saja yang terkoneksi secara “sensory” (bisa melakukan pengindraan) dan “intelligent” (memikirkan / memroses data). Namun intelligent disini lebih menjurus pada kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Secara harfiah, Internet of Things berarti jejaring dari banyak benda yang saling terkoneksi dalam jejaring internet yang dapat melakukan pengindraan (sensory) dan memroses data baik secara otomatis dengan menggunakan kecerdasan buatan atau tidak (intelligence).
Adapula definisi Internet of Things yang lainnya adalah sebagai berikut:
Internet of Things adalah jaringan dari objek-objek fisik seperti piranti-piranti yang dapat dipakai, peralatan rumah, sistem keamanan, mesin-mesin manufaktur dan lain sebagainya yang tergabung (embedded) dengan komponen “pintar” seperti mikroprosesor, penyimpanan data, perangkat lunak, sensor, aktuator dan lain-lain yang terhubung juga dengan sistem atau perangkat lain melalui internet.
IoT Solution For Dummies – Lawrence C Miller – 2018 – Hlm 3
C. Definisi Things
Berdasarkan dari kedua kutipan diatas, Internet of Things adalah sebuah jaringan yang terdiri dari “Things” yang terhubung satu sama lain melalui internet. Setiap “Things” tergabung atau terpasang bersama komponen “pintar” yang tak hanya mampu melakukan pengindraan dan memroses data namun juga melakukan tindakan dari hasil data yang diproses.
Things bisa berupa banyak hal, handphone yang terkoneksi dengan internet sudah dapat dikatakan “things“. Sebagai contoh, handphone sekarang telah dilengkapi GPS yang terintegrasi dengan internet map. Handphone mengirimkan koordinatnya sesuai pembacaan GPS ke internet map (contohnya: googlemap). Data GPS diolah oleh server googlemap lalu dikirimkan kembali untuk ditampilkan pada aplikasi googlemap yang terpasang pada handphone. Sehingga memudahkan penggunanya dalam berkendara dan berpergian.
D. Arsitektur Internet of Things
Pada umumnya arsitektur internet of things terdiri dari 3 bagian yaitu hardware, middleware, dan presentation.
Internet of Things Services, Applications, Issues, and Challenge – IGI Global – 2017 – Hlm 355
Hardware bisa berupa sensor node, smart appliance, processor dan lain sebagainya. Middleware merupakan perangkat lunak yang berfungsi memperantarai hardware dengan internet. Middleware juga sering disebut sebagai “software glue” karena dapat menyatukan dua sistem operasi yang berbeda agar dapat berkomunikasi satu sama lain. Presentation adalah perangkat yang menampilkan data secara visual bisa berupa web, layar lcd, dan lain sebagainya.
E. Aplikasi Internet of Things dalam Dunia Industri
Internet of things dapat diaplikasikan sebagai sistem monitoring dan kendali mesin-mesin industri. Pada umumnya sistem ini terdiri dari beberapa bagian yakni sensor, mikroprosesor atau mikrokontroler, aktuator, gateway, database, dan display. Contohnya seperti dibawah ini:
Pada gambar diatas, user dapat memonitoring dan mengendalikan plant (mesin-mesin industri) melalui internet dengan mengunjungi website dengan browser smartphone atau PC. Widget-widget dalam website mengambil dan menyimpan perintah atau sinyal kendali yang mengendalikan aktuator serta mengambil hasil pengukuran besaran fisika oleh sensor tersimpan di dalam cloud database. Gateway disini bisa berupa modul-modul WiFi atau Ethernet yang dapat diintegrasikan dengan mikroprosesor (uP) atau mikrokontroler (uC) yang terpasang bersama sensor dan aktuator. Sedangkan uP atau uC berfungsi sebagai pengolah data sensor dan menyimpannya ke dalam cloud database serta menjalankan perintah yang diberikan lewat website oleh user yang telah tersimpan di dalam cloud database.
Leave A Comment?